Jumat, 27 Februari 2009

Asal Usul Tahun Hijriah

cuy cuy... mari kita liat!!!!

Perlu diketahui, sebelum penetapan tahun Hijriah, masyarakat Arab menggunakan peristiwa sbg patokannya misalnya "tahun adzan", adalah tahun disyariatkannya adzan. Maka dari itu, perlu ada ketetapan tanggal dalam kalender. Penetapan tahun hijriah dilakukan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, tepatnya, pada tahun ke-4 ia berkuasa, yaitu hari Kamis, 8 Rabi'ul Awwal 17 H. Bila dikonversi, berarti bertepatan dengan 20 September 633 M. Pada saat itu, ada beberapa usulan untuk menentukan waktu penanggalan islam itu di mulai.

CARA PENETAPAN BAGAIMANA?
1. Menyamakan penaggalan islam dengan penanggalan yang ada saat itu (romawi)
2. Mengambil tahun kelahiran Rasulullah SAW
3. Menggunakan peristiwa Hijriah

Yang menarik dari sini adalah, ternyata Umar menolak usulan kesatu dan kedua. Alasan beliau
*untuk usulan pertama adalah, UMAT ISLAM berbeda dengan lainya.
*untuk usulan kedua, Umar berpacu pada hadits Rasulullah,
"janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memujiku sebagaimana umat Nasrani telah berlebihan dalam memuji Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah seorang hamba, maka katakanlah, (MUhammad adalah) Hamba Allah dan Rasul-Nya."
*untuk usulan ketiga, Umar menyetujuinya. Peristiwa Hijriah adalah peristiwa yang amat penting untuk umat islam. Peristiwa ini adalah peristiwa kebangkitan umat islam dari yang semula tertindas, menjadi cermelang.

Sabtu, 21 Februari 2009

Seputar Valentine Day

hehehe gw telat nih,,,, tapi gapapa kan coy!!! kisah nyata...

Merayakan Valentine Day, Berarti Ikut Menuhankan Yesus Di hari-hari ini, sesekali pergilah ke mall atau supermarket besar yang ada di kota Anda. Lihatlah interior mall atau supermarket tersebut. Anda pasti menjumpai interiornya dipenuhi pernak-pernik— apakah itu berbentuk pita, bantal berbentuk hati, boneka beruang, atau rangkaian bunga—yang didominasi dua warna: pink dan biru muda.

Dan Anda pasti mafhum, sebentar lagi kebanyakan anak-anak muda seluruh dunia akan merayakan Hari Kasih Sayang atau yang lebih tenar distilahkan dengan Valentine Day. Momentum ini sangat disukai anak-anak remaja, terutama remaja perkotaan. Karena di hari itu, 14 Februari, mereka terbiasa merayakannya bersama orang-orang yang dicintai atau disayanginya, terutama kekasih.

Valentine Day memang berasal dari tradisi Kristen Barat, namun sekarang momentum ini dirayakan di hampir semua negara, tak terkecuali negeri-negeri Islam besar seperti Indonesia. Sayangnya, tidak semua anak-anak remaja memahami dengan baik esensi dari Valentine Day. Mereka menganggap perayaan ini sama saja dengan perayaan-perayaan lain seperti Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan sebagainya.

Padahal kenyataannya sama sekali berbeda. Hari Ibu, Hari Pahlawan, dan semacamnya sedikit pun tidak mengandung muatan religius. Sedangkan Valentine Day sarat dengan muatan religius, bahkan bagi orang Islam yang ikut-ikutan merayakannya, hukumnya bisa musyrik, karena merayakan Valentine Day tidak bisa tidak berarti juga ikut mengakui Yesus sebagai Tuhan. Naudzubilahi min Dzalik. Mengapa demikian?


SEJARAH VALENTINE DAY
Sesungguhnya, belum ada kesepakatan final di antara para sejarawan tentang apa yang sebenarnya terjadi yang kemudian diperingati sebagai hari Valentine. Dalam buku "Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?" sejarah Valentine Day dikupas secara detil. Inilah salinannya:Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M.

Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.

Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.

Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa. Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu.

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata.Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang- senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.

Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuann itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yangberbeda.

Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14Februari 269 M.

Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari mitos dan legenda zaman Romawi Kuno di mana masih berlaku kepercayaan paganisme (penyembahan berhala). Gereja Katolik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya Santo Valentine yang dianggap menjadi martir pada tanggal 14 Februari. Walau demikian, perayaan ini pernah diperingati secara resmi Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia dan dilarang secara resmi pada tahun 1969. Beberapa kelompok gereja Katolik masih menyelenggarakan peringatan ini tiap tahunnya.


IKUT MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN ?
Tiap tahun menjelang bulan Februari, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine. Walau sudah banyak di antaranya yang mendengar bahwa Valentine Day adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak terlalu dipusingkan mereka. “Ah, aku kan ngerayaain Valentine buat fun-fun aja…, ” demikian banyak remaja Islam bersikap. Bisakah dibenarkan sikap dan pandanganseperti itu?

Perayaan Hari Valentine memuat sejumlah pengakuan atas klaim dogma dan ideologi Kristiani seperti mengakui “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan lain sebagainya. Merayakan Valentine Day berarti pula secara langsung atau tidak, ikut mengakui kebenaran atas dogma dan ideologi Kristiani tersebut, apa pun alasanya.

Nah, jika ada seorang Muslim yang ikut-ikutan merayakan Hari Valentine, maka diakuinya atau tidak, ia juga ikut-ikutan menerima pandangan yang mengatakan bahwa “Yesus sebagai Anak Tuhan” dan sebagainya yang di dalam Islam sesungguhnya sudah termasuk dalam perbuatan musyrik, menyekutukan Allah SWT, suatu perbuatan yang tidak akan mendapat ampunan dari AllahSWT. Naudzubillahi min dzalik!

“Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut, ” Demikian bunyi hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah juga berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, palingtidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkankemarahan dan kemurkaan Allah.”

Allah SWT sendiri di dalam Qur’an surat Al-Maidah ayat 51 melarang umat Islam untuk meniru-niru atau meneladani kaum Yahudi dan Nasrani, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin( mu); sebahagian mereka adalah pemimpinbagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."

Jumat, 13 Februari 2009

selasa, yang tak terlupakan

Ada sedikit cerita pengalaman ane waktu dulu nih,,, met baca!!!

Ketika itu, saat aku berumur 5 tahun. Aku sedang senang-senangnya minum es dengan sembunyi-sembunyi. Karena kalau sampai ketahuan sama salah satu keluargaku, pasti mereka ngadu ke ibuku dan hasilnya aku pasti dimarahi.
Suatu ketika sifat ku yang penasaran akan rasa es itu muncul, waktu itu hari Sabtu. Ayahku libur, ibuku mengajar, kakak sekolah, sedangkan aku asik bermain, karena belum sekolah. Aku bermain di rumah bibiku. Satu hal yang aku suka dari bibiku, ia tidah pernah ngadu ke ibuku kalu ia melihat aku sedang minum es. Hehe. Makanya aku senang minum es disana. Dan di hari itu aku berniat untuk beli es coklat di warung langganan ku di dekat rumah bibi.
Waktu itu harga esnya Cuma Rp 500 saja. Murah kan??? Makin semangat aja tuh untuk menyicip. Haha. Dengan muka yang sumringah aku langsung menuju warung itu. Setelah membeli aku lekas kembali ke rumah bibi ku, dan meminum es itu di kursi bambu di depan rumah bibi, besenandung ria sambil menampakan wajah yang merasa puas. Namun malapetaka datang, aku melihat seorang laki-laki kurus, bejalan menghampiri ku sambil menyelipkan sebatang rokok di selah jemarinya. Dan aku tau itu siapa?? Itu ayah ku.
Aku tercengang dan panik. Tanpa berfikir panjang, aku langsung menaruh es itu di belakang badanku. Bibiku yang tadinya sedang memasak di dapur, terpaksa behenti sejenak karena kedatangan ayahku. Mereka berdua ngobrol dengan asyiknya sedangkan aku hanya bias berharap semoga tidak ketahuan sambil memasang wajah yang seolah tidak terjadi apa-apa. Malangnya diriku ketika itu. Siang itu bener-bener tegang.
Tiba-tiba ayah ku melirik sesuatu. Ia langsung bertanya kepada ku.
“apaan tuh netes-netes?” tanyanya. Aku tersentak kaget mendengar pertanyaan itu. Dan aku menjawabnya dengan senyum polos sambil menunjukan es itu.
“minum es ya? Bilangin ibu deh ntar!” ancamnya.
Aku hanya bisa pasrah dan menanti keajaiban agar tidak dimarahi ibuku di rumah nanti.
Ternyata keajaiban itu tidak dating, habislah aku dimarahinya. Aku hanya bisa nangis. Tapi besok-besoknya sih diterusin lagi. Haha
Sekarang aku sadar kenapa waktu itu aku dilarang keras minum es. Itu karena amandel, penyakit seperti daging yang membengkak gitu deh. Jika aku minum es terus menerus maka amandelku itu semakin membengkak.
Suatu hari aku sering batuk dan panas yang berkelanjutan, orang tuaku khawatir penyakit itu muncul karena amandelku yang semakin parah. Dan orang tuaku langsung membawa ku ke dokter Sandiman, dekat rumah ku. Saat di periksa, rasa tegang langsung menyelimuti ku.
“anak ibu amandelnya sudah besar, sebaiknya di operasi saja!” kata dokter. Aku yang mendengar kata operasi langsung membayangkan hal yang macam-macam.
“oh, baik dok” sahut ibuku. Saat perjalanan pulang aku tidak henti-hentinya memikirkan kata itu.
Hari demi hari aku lewati dan pasti ada bujukrayu dari orang tuaku agar aku mau operasi amandel. Pada akhirnya ayahku berhasil membujukku.
Pada bulan Agustus, hari minggu, aku bersama ibuku pergi ke RS Pasar Rebo untuk mengadakan janji dengan dokter untuk mengoperasi aku. Seperti biasa aku langsung tegang bila berhadapan dengan dokter. Segala perangkat dikeluarkannya untuk mengontrol amandelku.
“anak ibu amandelnya sudah besar, sebaiknya cepat di operasi!” kata dokter.
“iya dok” kata ibuku.
“hari Selasa bias?” Tanya dokter.
“oh bias dok. Saya akan coba bujuk anak ini”, sahut ibuku.
Hari pun telah ditetapkan. Hari berganti hari semakin berat bagiku untuk menjalaninya. Aku pun sering di takut-takutin oleh kakak ku. Sampai tiba hari itu, hari yang tak kan pernah ku lupakan sampai saat ini. Dimana dihari itu aku operasi amandel. “selasa” itu harinya.
Pagi-pagi pun aku dan kedua orang tuaku bersiap untuk pergi ke rumah sakit, kecuali kakak ku yang harus sekolah, ayahku meliburkan diri dari kantornya. Rasa deg-degkan tak pernah hilang dari benakku saat di perjalanan. Di perjalanan aku terus bertanya, “apa aku akan mati?”.
Tibalah aku di RS itu, bau obat-obatan langsung menyelinap masuk ke hidungku tanpa permisi. Ibuku langsung bertanya kepada suster, entah apa yang mereka bicarakan. Yang jelas ak hanya di suruh menunggu dengan ayahku ku di kursi panjang berwarna putih.
Menunggu namaku di panggil menandakan saatnya giliran ku untuk operasi. Memasang wajah takut dan tegang. Ingin rasanya aku kabur sebelum namaku dipanggil. Dan akhirnya hal yang paling membecikan dating juga. Aku mendengar namaku di panggil dari lewat pengeras suara. Aku langsung tersentak kaget, panic, semua campur aduk menjadi satu.
Suster dan dokter menghampiri ku membawa brankar. Tubuhku terbujur kaku. Aku diangkat dan di paksa naik ke tempat itu. Namun aku tidak mau dan memberontak sejadi-jadinya. Aku tendang dan aku pukul orang-orang yang ada di sekitarku dengan sangat keras. Sampai-sampai ayahku yang berada di samping kepalaku dan sedang memegangi tanganku, aku gigit kupingnya saking marahnya saat itu. Tapi aku tak sadar kalau sudah menggigit kuping ayahku. Hehe.
Aku mau di bawa masuk keruang operasi. Aku sudah di kuasai mereka, namun aku masih mencoba berontak. Aku hanya bias memanggil nama “ibu” saja.
Aku pun berhasil dibawa masuk ke ruang operasi. Entah ada benda apa saja yang berada di ruang itu. Aku tidak melihat benda-benda di sekitar ku dengan jelas Karena aku tidak peduli dan masih berusaha berontak. Yang aku tau hanya terang saja saat itu.
Aku merasa ada suatu benda menyerupai mangkuk yang terbuat dari karet membekap hidungku, Aku dibius. Bau benda itu sangat menyengat sekali, sampai aku pingsan di buatnya. Sebelum aku pingsan aku sempat teriak,
“jangan matiin ato!”.
Saat pingsan itulah aku di operasi, entah apa yang dilakukan dokter kepada ku.
Saat aku sadar, aku melihat sebuah TV didepan wajah ku, di sekeliling ku ada kedua orang tuaku dan kakak ku. Aku menangis, karena kejadian tadi. Dan ibuku membohongi ku agar aku tidak menangis lagi.
“eh jangan nangis, ntar diliat dokter dari situ,” menunjuk TV. Karena aku takut, aku langsung diam.
Untungnya sore hari itu aku sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Dan aku di belikan es krim oleh ibuku. Sebenernya es itu berguna menciutkan pembuluh darah agar tidak berdarah-darah. Ya tapi apapun alasannya aku tetap senang di beliin es. Dan sekarang aku sudah boleh minum es deh!

Kamis, 12 Februari 2009

ada yang aneh???

cuy cuy,,, Ada fenomena berbahaya yang menggejala pada sebagian ikhwan loh.

Fenomena tersebut dapat terbaca oleh mereka yang jeli memperhatikan tuturan kata, pandangan mata serta gerak langkah ikhwan tadi.

Bagi kalangan du’at, hal demikian cukup berbahaya dan berpotensi melemahkan kekuatan jama’ah, disamping sebagai bukti menjauhnya mereka dari manhaj yang mereka kenali. Semua kita tahu bahwa aspek ruhiyah serta ibadah merupakan garapan terdepan manhaj jama’ah. Penekanan terhadap dua aspek tadi bukanlah suatu yang berlebihan sehingga mengesankan adanya upaya pembentukan arus tasawuf dalam jama’ah. Yang jelas bahwa dua aspek tadi adalah (perintah) dari Allah yang harus ditegakkan di samping menjadi wasilah yang akan menopang soliditas jama’ah. Apabila nilai-nilai tadi lepas dari genggaman akh, maka akan meringkihkan ruhiyahnya, kemudian sakit dan berakhir dengan kematian ruhiyah tersebut,
Fenomena ruhiyah yang ringkih dan lemah tidak sedikit jumlahnya.

Di sini akan disebutkan sebagian sambil menurunkan beberapa kasus di lapangan agar dapat menjadi peringatan bagi setiap akh dan selanjutnya dia bersegara mengatasinya.

1. Merasakan keras dan kasarnya hati, sampai-sampai seseorang merasakan bahwa hatinya telah berubah menjadi batu keras. Dimana tidak ada sesuatupun yang dapat merembes kepadanya ataupun mempengaruhinya. Ungkapan ini tidaklah berlebihan, bukankah al Qur’an telah menerangkan bahwa hati dapat mengeras sekeras batu. Allah berfirman, “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi…” QS Al Baqarah [2]: 74

2. Perangai yang tersumbat dan dada yang sempit. Sampai-sampai terasa ada beban berat menghimpit dan nyaris terengah-engah kelelahan, sering mengomel dan mengeluh terhadap sesuatu yang tidak jelas atau gelisah dan sempit dalam pergaulan sehingga tidak peduli terhadap derita orang lain bahkan timbul ketidaksukaan kepada mereka.

3. Tidak terpengaruh oleh ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung ancaman, tuntutan, larangan atau tentang peristiwa kiamat. Dia mendengarkan al-Qur’an seperti mendengar kalam-kalam lainnya. Lebih berbahaya lagi apabila dia merasa sempit ketika mendengarkan ayat al-Qur’an seperti sempitnya dia ketika mendengarkan omongan orang lain. Dia tidak menyediakan waktu sedikitpun untuk tilawah dan apabila mendengarnya dari orang lain dia tidak melakukannya dengan khusyu’ dan tenang.

4. Peristiwa kematian tidak memberikan bekas pada dirinya. Begitu juga ketika menyaksikan orangmati, mengusung jenazah atau menguburkannya di liang lahat, sedikitpun tidak ada pengaruh pada dirinya. Jika melewati pekuburan seakan hanya berpapasan dengan batu-batu bisu tidak mengingatkannya akan kematian.

5. Kecintaanya terhadap kesenangan duniawi senantiasa bertambah. Kesukaannya memenuhi syahwat selalu berkobar. Fikirannya tidak jauh dari pelampiasan syahwat tadi sehingga dia merasa tentram bila sudah memperolehnya. Apabila melihat orang lain memperoleh kenikmatan dunia seperti harta, kedudukan, pangkat, rumah atau pakaian yang bagus dia merasa tersiksa dan menganggap dirinya gagal. Lebih tersiksa lagi apabila yang mendapatkan kenikmatan duniawi itu adalah saudaranya sendiri atau sahabatnya. Terkadang timbul pada dirinya penyakit hasad di mana dia tidak inginkenikmatan itu tetap ada pada saudaranya.

6. Ada kegelapan dalam ruhiyah yang berbekas di wajahnya. Hal ini dapat diamati oleh mereka yang memiliki ketajaman firasat dan memandang dengan nur Allah. Setiap mu’min memiliki nur sesuai dengan kadar keimanannya, dia mampu melihat sesuatu yang tidak mampu dilakukan orang lain. Kegelapan ruhiyah tadi ada begitu pekat sampai begitu jelas tergambar di wajahnya dan dapat diamati oleh mereka yang meiliki firasat imaniyah paling lemah sekalipun. Tetapi kegelapan yang remang-remang hanya dapat diamati oleh mereka yang memiliki firasat imaniyah yang kuat.

7. Bermalas-malasan dalam melakukan kebaikan dan ibadah. Hal tersebut terlihat dengan kurangnya perhatian dan semangat. Shalat yang dilakukan hanya sekedar gerakan, bacaan, berdiri dan duduk yang tidak memiliki atsar sedikitpun. Bahkan tampak dia merasa terganggu oleh shalat seakan dia berada dalam penjara yang dia ingin berlepas darinya secepat mungkin.

8. Lupa yang keterlaluan kepada Allah. Sedikitpun dia tidak berdzikir dengan lisannya dan tidak jugaingat kepada-Nya. Padahal dia selalu menyaksikan ciptaan Allah Swt. Bahkan terkadang dia merasa keberatan untuk sekedar berdzikir atau berdo’a kepadanya. Jika dia mengangkat tangannya, cepat sekali dia turunkan kembali untuk segera pergi.


ni cuy,,, Kiat penyembuhanya

1. Selalu dzikrullah. Yang dimaksud dengan dzikir di sini adalah berdzikir dengan lisan disertai dengan persetujuan hati, tafakur akan ciptaan Allah dan mengambil petunjuk melalui makhluk-makhluk- Nya untuk mengetahui keagungan kekuasaan-Nya, kecermatan hikmah-Nya, keluasan rahmat-Nya, serta keterikatan makhluk dengan-Nya. Juga selalu merasakan pengawasan Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak terhadap manusia serta pentingnya memiliki sifat malu kepada-Nya. Semua hal tersebut diatas tidak mungkin dicapai dengan mudahbagi orang yang ringkih ruhiyahnya. Untuk memperolehnya diperlukan kesabaran, tekad, tidak gelisah serta bertahap sedikit demi sedikit. Setap kali dia memperoleh sebagian hal diatas maka akan menguatlah ruhiyahnya dan semakinberkurang keringkihannya hinga sirna tanda-tanda penyakit ruhiyah tadi. Selanjutnya dia memasuki tahap penyembuhan sampai dia sembuh total. Ketika itulah dia akan merasakan nikmatnya nilai-nilai luhur tadi dan dia akan semakin lengket kepadanya. Orang yang ringkih ruhiyahnya bagikan penderitasakit yang tidak nafsu kepada makanan yang enak. Tetapi dengan berlalunya waktu dan mencoba memasukkan makanan sedikit demi sedikit, fisiknya akan kembali kuat dan sirnalah tanda-tanda penyakit. Setelah itu dia kembali sehat dan dapat menikmati makanan yang enak dengan penuh kerinduan dan suka cita.

2. Menghadirkan potret akhirat dan segala yang terjadi ketika itu. Ada orang yang berkeinginan untuk dapat kembali ke dunia guna menghabiskan seluruh umurnya demi keselamatannnya jika mungkin. Hendaknya seorang akh merenung bahwa rumah akhirat pertama yang akan ditempatinya adalahkubur, hendaklah dia membayangkannya dengan tajam, memasang potret kubur yang gelap itu diingatnya serta mengenang tidurnya yang sendirian di mana tidak ada penghibur kecuali amalnya. Tersebutlah dahulu ada seorang shalih yang arif menggali sebuah kubur di rumahnya, setiap kali dia merasa kekerasan di hatinya, dimasukinya kubur tersebut seraya membaca firman Allah, “…Dia berkata, Ya Rabb kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang shalih terhadapyang telah kutinggalkan…”QS Al Mu’minun [23]: 99-100. Kemudian orang shalih itu berkata, “Wahai jiwa, kini engkau telah kembali ke dunia, maka beramallah yang shalih.”

3. Hendaklah setiap al-akh ingat bahwa kematian lebih dekat kepadanya dari tali sendalnya. Janganlah dia tertipu oleh masa muda, kekuatan serta kesegarannnya. Kematian tidak mengenal masa muda. Kekuatan dan kesehatan tidak mampu mencegah kehadirannya. Dan dia antara hikmah dan rahmat Allah kepada kita, Dia memperlihatkan kepada kita kematian yang merenggutnya nyawa seorang bayi,anak kecil, orang muda, orang tua dan juga orang sakit. Oleh karenanya setiap orang harus ingat bahwa dia pasti mengalami kematian kapan saja agar selalu bertambah kehati-hatian dan bersiap-siap meninggalkan dunia. Tahukah engkau wahai saudaraku tentang kematian dan sakaratul maut yang menakutkan itu? Ketika sakaratul maut tiba pada diri seseorang, syaitan menghimpun segala kekuatan, kelicikan dan fikirannya. Dia berkata kepada dirinya, “Jika orang ini lepas dari genggamanku, aku tidak akan mampu lagi mempengaruhinya.” Maka dibujuknya orang itu untuk kufur, dicintakankepadanya kemurtadan dan dihiasinya dunia di matanya sembari mengingatkan orang tersebut akan kenikmatan yang dia inginkan, agar orang tersebut berpaling dari akhirat dan harapan bertemu Allah dan akhirnya orang itupun tidak ingin mengalami kematian dan matilah dia dalam kekufuran, na’udzubillahDiceritakan tentang seorang arif yang dikunjungi oleh para sahabatnya ketika sedang menderita sakit yang membawa kepada kematiannya. Ketika itu mereka melihat orang bijak tadi menangis. Maka dihiburnyalah dia dengan mengingatkan bahwa seluruh perbuatannya baik dan rahmat Allah pasti tercurah untuknya. Orang arif tersebut berkata, “Aku menangisi imanku yang aku khawatirkan dirampas ketika sakaratul maut.” Bukanlah tempat disini untuk menerangkan hakikat ucapan orang arif tersebut, cukuplah sebagai pelajaran bagi setiap al-akh bahwa menghadirkan kematian dan tidak melupakannnya akan membuatnya senantiasa merasa asing hidup di dunia ini. Dia dapat memahami dengan baik ma’na ungkapan Rasul Saw., “jadilah engkau di dunia, seakan seorang asing atau (bahkan) pengembara. Dan golongkan dirimu dalam kelompok penduduk kubur.” (HR Bukhari, Tirmidzi, Ahamd dan Ibnu Majjah dari Abdullah bin Umar). Perasaan terasing tersebut berdampak sangat unik, diantaranya
Pertama, Segala sandungan serta cobaan yang dialami oleh setiap al-akh akan terasa ringan
Kedua, Derita terasa ringan, hati menjadi sabar, kebahagiaan yang tercela mengisut dan dunia yang menipu menjadi jauh
Ketiga, Pandangan akh akan tertuju ke tempat tinggal yang sebenarnya berupa rumah akhirat. Dia tidak merasa tentram dengan kehidupan duniawi apalagi condong kepadanya. Seorang asing menyadari bahwa menetpanya di negeri asing hanyalah sementara sedang hatinya selalu menoleh ke rumah yang tidak akan pernah binasa, rumah bahagia dan derita. Rumah yang dekat dangan Rabbnya di mana dia dapat melihat-Nya atau rumah yang jauh dari-Nya dan terhalang untuk melihat-Nya. Dan apabila seorang al-Akh merenungi kenikmatan akhirat dia pun akan terbuai harapan dan cita-cita. Harapan yang benar tentunya harus diiringi upaya yang sungguh-sungguh agar dapat sampai kepada yang dicita-citakan.
Keempat, Memelihara dengan serius segala sarana pensuci diri dan menopangnya dengan kekuatan dan semangat. Sesungguhnya ruhani dapat menjadi kotor dan butuh penyucian. Dia pun akan mengalami kelesuan maka harus selalu diberi semangat. Dia juga mengalami sakit yang membutuhkan pengobatan. Sebagaimana dia pun mengalami kelemahan yang perlu diberi kekuatan. Semuanya ituberupa ibadah yang terus menerus dan yang paling utama adalah shalat. Maka bukanlah suatu yang mengada-ada apabila Rasulullah mewasiatkan pentingnya shalat kepada ummatnya ketika beliau akan menutup hayatnya. Shalat, suatu ibadah yang menyenangkan dan dapat menyucikan ruh dari segala kotoran dan menghubungkan seorang hamba kepada rabbnya. Sebagaimana jama’ah pun mewasiatkan kepada setiap akh untuk membaca al Qur’an sebelum shubuh atau sesudahnya, membaca wirid ma’tsurat sughra dna berziarah kubur sekali dalam sepekan setelah melaksanakan tugas-tugas diatas. Untuk memudahkan bangun pagi, setiap akh hendaknya menghindari tidur terlalu malam jika tidak ada kepentingan mendesak. Merekapun hendaknya tidak membiasakan penggunakan beker.
Wahai ikhwah…”Kami mencintai kalian sebagimana kami mencintai diri kami sendiri dan kami berharap agar cinta ini berharga di sisi Allah sebagaimana kami pun berharap semoga Allah menghimpun kita dalam kebenaran dan jihad di dunia serta kebahagiaan abadi di akhirat kelak. Apa yang kami sampaikan ini bukanlah sekedar tulisan untuk mengisi kekosongan, menyenangkan fikiran atau menyegarkan jiwa sesaat saja dan setelah itu tak ada lagi guna. Tulisan ini adalah arahan yang harus kita pegang erat karena dia adalah bagian dari manhaj Islam. Dengan melaksanakan apa yang tertera disini, kalian akan mampu dengan idzin Allah, memikul da’wah dan jihad fi sabilillah. Pasanglah tekad kalian untuk melaksanakannya dan jujurlah kepada Allah niscaya Allah akan membuktikan apa yang dijanjikan-Nya.